Sudah Ku Tahu

Seringkali aku menduga..Seringkali ini terjadi 
Segala rahsia sudah ku tahu..Rupanya aku tak dicintai 
Untuk apa kau buat ku begini..Segala apa yang telah ku lakukan 
Air mataku mengalir di pipi..Segala yang ku korbankan tuk dirimu 
Mengapa masih lagi ku..Berdiri ku menunggu cintamu 
Mengapa masih adamu..Menyakiti di siang malamku 
Aku terima cintaku dipersiakan..
Sayang Aku kau lupa..Aku kau luka 
Tanpa kau sedar..
Sayang Selamat tinggal 
Aku kan pergi..Buat selamanya 
Aku pasti kau bahagia tanpaku Selamanya..

Engkau adalah orang yang istimewa dalam hidupku, bersama kamu aku pernah melalui kehidupan. Bersama kamu aku tahu apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku jalani. Kita pernah berjanji, yang kita akan terus bersama. Tapi hanya beberapa waktu kau berjalan meninggalkan aku, sakit dan pedih. Rasanya aku telah dikhianati oleh kamu. Kepercayaanku padamu kau hancurkan begitu saja. Alasan yang tak pernah masuk diakal diucapkan. Aku berfikir, ini memang keputusan kamu atau hanya caramu untuk pergi jauh dariku. 

 Aku juga tidak terlalu berharap kamu akan menjadi pendamping hidupku selamanya, tapi untuk saat ini, biarkan dan beri aku waktu untuk tetap merasakan hadirnya dirimu dalam hidupku, merasakan kehangatan yang kau berikan padaku.

Berpisah dan menjalani hidup masing-masing, itu memang tak mudah. Setiap kekecewaan pasti selalu munculnya penyesalan. Aku selalu menyesal jika mengingati dirimu, aku menyesal menyayangimu, aku menyesal terlalu mempercayaimu dan aku menyesal berjumpa dengan kamu. Mungkin aku bohong jika aku kata kan yang aku tidak lagi menyayangimu, sesungguhnya, aku masih menyayangimu, bahkan sangat menyayangi. Sebab aku bukan seperti kamu yang dengan mudahnya mendapatkan kenangan yang baru. 

“Apakah perasaan ini salah dari awal kami berjumpa? Apakah tidak ada kesempatan buat orang-orang yang merasakan hal yang sama seperti aku? Apakah tak ada cara yang lebih baik selain saling melepaskan? Apakah harus seperti ini balasan yang diterima buat orang-orang yang menjalin hubungan dengan iman yang berbeza?”